Darilaman PCNU Cilacap, disebutkan bahwa bulan Suro bagi masyarakat Jawa dan Sunda memang dianggap sebagai bulan yang sakral. Hal ini diyakini secara turun temurun sehingga muncul berbagai pantangan-pantangan seperti larangan menikah, hajatan dan lain sebagainya. Alasannya, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang paling agung dan mulia.
Bapakibu yang orang jawa pasti tidak asing dengan kalimat "iki bengi malem tanggal 1 suro, wayahe ngumbah gaman" nah, ngumbah gaman itu Bahasa jawa dari kata penjamasan pusaka, pembersihan pusaka. Bahasa sederhananya adalah memandikan pusaka di bulan suro. Sebenarnya ritual ini awalnya dilakukan oleh keraton kasunanan Surakarta dan Yogyakarta.
Liputan6com, Jakarta - Sarat akan ritual sakral, begitulah kesan Tahun Baru Hijriah, yang juga dikenal sebagai perayaan malam 1 Suro, bagi masyarakat Jawa. Ya, memang ada sederet tradisi yang menyertai Malam 1 Suro, termasuk ritual kirab di Keraton Surakarta.. Sesuai namanya, melansir laman Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Selasa (18/7/2023), kirab Malam Satu Suro dilaksanakan pada malam
Namun ada juga beberapa sumber yang menyatakan bahwa kata "Suro" berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "tahun baru". Dalam adat Jawa, malam 1 di bulan Suro menurut penanggalan Jawa sering dipandang seperti malam yang sakral dan teramat keramat. Kesakralan malam 1 di bulan Suro bahkan juga dipercayai akan datangkan bencana untuk siapa
Mandiuntuk bersuci diri di malem 1 Suro juga tidak sedikit dilakukan warga. Semoga tulisan yang walau bersahaja ini mampu memberikan kedaerahan bagi pembaca budiman. Senyampang kini tengah tiba tanggal 1 Suro 1953 Tahun Wawu. Bersamaan waktu, pada malam yang sama juga dilakukan arak-arakan suka cita penuh kemeriahan di Malam 1 Muharam. . 69 73 118 385 390 479 50 310

kata bijak malam 1 suro bahasa jawa